Ketua Forum Masyarakat Bahagia (FMB) Zainal Asis Mendeng membuka sekaligus memberi sambutan awal pada peringatan hari anti korupsi sedunia ini mengatakan,"Hari anti korupsi ini sesuatu hal yang kita rayakan secara sederhana dengan makan kapurung itu untuk mengenang jahatnya pelaku koruptor, betapa jahatnya bagi yang melindungi pelaku koruptor dan itu adalah kejahatan yang luarbiasa", Tegasnya.
Pada kesempatan yang sama pembacaan memo secara tertulis peringatan hari anti korupsi sedunia diwakili oleh tim advokasi Forum Masyarakat Bahagia (FMB) mengatakan,"Hari ini kita membahas satu isu yang merusak, merugikan, dan menghancurkan pondasi moral serta sosial sebuah bangsa. Isu tersebut adalah korupsi, musuh utama kemajuan dan keadilan. Saat kita melihat sekitar, kita tidak bisa mengabaikan kenyataan bahwa korupsi telah merayap ke berbagai lapisan masyarakat, memakan habis kepercayaan rakyat terhadap pemerintah, aparat penegak hukum dan menghambat kemajuan negara ini.
Ketidakpercayaan yang muncul di antara kita terhadap pemerintah dan oknum aparat penegak hukum ini, akibat tindakan korupsi yang menggerogoti pondasi keadilan. Ketidakpercayaan ini bukanlah sesuatu yang ringan, melainkan gejala serius yang dapat menggoyahkan kepercayaan masyarakat terhadap lembaga penegak hukum.
Penting bagi kita untuk mengakui bahwa ketidakpercayaan ini tidak muncul begitu saja. Ia tumbuh dari pengalaman-pengalaman yang menunjukkan bahwa beberapa oknum anggota aparat penegak hukum telah melibatkan diri dalam praktik-praktik korupsi. Sebagai masyarakat yang mengharapkan perlakuan yang adil dan setara di mata hukum, kita merasa terpukul dan kecewa saat mengetahui bahwa lembaga yang seharusnya menjadi penjaga keadilan justru menjadi bagian dari korupsi.
Kita harus bersama-sama mengecam tindakan korupsi yang merusak kepercayaan kita terhadap lembaga penegak hukum. Namun, lebih dari itu, kita perlu mendesak untuk perubahan nyata dan reformasi di dalam sistem. Pemerintah harus menunjukkan komitmen seriusnya untuk memberantas korupsi pada oknum2 aparat penegak hukum.
Korupsi bukanlah sekadar perbuatan ilegal yang merugikan keuangan negara, tetapi juga sebuah pandemi moral yang menggerogoti hati dan nurani setiap individu. Ini menciptakan ketidaksetaraan, memperkuat kesenjangan sosial, dan menempatkan kekayaan dan kekuasaan di tangan segelintir orang, sementara jutaan lainnya berjuang untuk bertahan hidup.
Penting bagi kita untuk menyadari bahwa korupsi bukan hanya tanggung jawab pemerintah, tetapi juga kewajiban setiap warga negara untuk melawannya. Kita, sebagai bagian dari masyarakat, memiliki peran penting dalam memastikan bahwa korupsi tidak lagi memiliki tempat dalam kehidupan kita. Saat kita menyaksikan tindakan korupsi, baik di tingkat tinggi maupun rendah, kita tidak boleh berdiam diri. Kita harus bersatu untuk mengecamnya, melaporkannya, dan memastikan bahwa pelaku korupsi dihukum sesuai dengan hukum yang berlaku.
Selain itu, kita perlu membangun budaya transparansi dan akuntabilitas. Pemerintah harus berkomitmen untuk membuka informasi secara jelas dan jujur kepada publik.Transparansi, akuntabilitas, dan independensi harus menjadi pilar-pilar utama dalam reformasi ini. Kita membutuhkan lembaga-lembaga yang bekerja tanpa tekanan politik, yang dapat diandalkan untuk menegakkan hukum dengan tulus dan adil. Lembaga pengawas dan penegak hukum harus diberdayakan untuk melakukan tugas mereka tanpa adanya intervensi politik atau tekanan eksternal.
Saudara-saudara, kita tidak bisa membiarkan ketidakpercayaan ini terus menggerogoti keadilan dan merusak harapan akan negara hukum yang adil. Saatnya untuk bersama-sama berdiri dan menuntut perubahan. Mari kita dukung upaya-upaya reformasi, kita awasi kinerja lembaga-lembaga penegak hukum, dan kita bangun kembali kepercayaan kita bersama-sama.
Penting untuk diingat bahwa korupsi bukan hanya soal uang. Korupsi juga dapat merusak moralitas, integritas, dan kepercayaan kita pada sesama manusia. Oleh karena itu, mari kita bersama-sama bangun sebuah masyarakat yang bersih dari korupsi, di mana keadilan, kejujuran, dan keberanian untuk berdiri melawan ketidakadilan menjadi landasan utama kita.
Saya yakin, jika kita bersatu dalam tekad dan tindakan, kita dapat memberantas korupsi dan membawa perubahan positif bagi generasi mendatang. Mari bersama-sama berjuang untuk menjaga keadilan, transparansi, dan integritas sebagai pondasi kuat negara kita.(*)